Kehilangan air terjadi karena diuapkan ke udara ataupun karena dipakai oleh makhluk hidup seperti di konsumsi ataupun dihisap oleh akar tumbuhan.
Air juga diuapkan tumbuhan saat proses fotosintesis. Zat sisa tumbuhan adalah Oksigen.
Saat oksigen terkumpul padat di udara maka terciptalah lapisan ozon di atmosfer.
Menurut wikipedia, air adalah zat anorganik yang tidak bisa diproduksi kembali.
Hukum perubahan air yaitu bentuk padat, cair dan gas hanya berlaku jika dalam proses yang alami dibawah ini.
Apakah air bisa habis? Alasannya?
Sangatlah tidak bijak jika kita menganggap air tidak akan pernah habis di bumi.
1. Kehilangan air yang alami
Secara alami air yang hilang karena diuapkan atau terpakai akan dikembalikan kembali ke permukaan bumi jika melalui proses kimua secara alami.
a. Digunakan oleh tumbuhan
Saat tumbuhan membuat makanannya, akar akan mencari sumber air dan menggunakannya dalam proses pengolahan cahaya matahari menjadi makanan yang akhirnya zat sisa proses ini adalah oksigen.
b. Digunakan hewan dan manusia
Saat manusia minum untuk menjadikan sumber daya makanan dan air menjadi energi maka air akan dibuang menjadi zat sisa yaitu air seni.
C. Dihisap hewan dan manusia
Saat air yang diproses tumbuhan menjadi oksigen, tumbuhan dan manusia bernafas dan menghisap oksigen ini.
Setiap hari manusia membutuhkan 4,5 liter oksigen dalam 1 jam. Bayangkan milyaran manusia sedang bernafas saat ini.
Setelah bernafas maka zat sisa manusia dan hewan adalah karbon dioksida dalam bentuk gas yang masih bisa diolah tumbuhan dalam proses alam dan kembali menjadi air.
2. Kehilangan air non-alami
Air yang hilang secara non-alami akan tetap hilang dan tidak akan dapat dikembalikan lagi menjadi air secara alami.
Air yang hilang ini belum dapat disadari karena jumlah persediaan air di permukaan bumi yang masih banyak saat ini.
Saat air hilang dalam semua proses global, milyaran kubik persediaan air bumi yang beku dalam bentuk es di antartika dicairkan secara alami dan mempertahankan keadaan ekosistem kehidupan di permukaan bumi.
Bagaimana jika persediaan gunung es itu habis?
a. Kehilangan air karena dipindahkan
Saat air bumi disedot dan dipindahkan dari suatu tempat di bumi dan di bawa ke luar ekosistem bumi atau luar angkasa atau keburuhan lainnya disana maka hilanglah air tersebut.
Bumi secara alami tidak akan pernah bisa mengganti dan memproduksi air ini.
Kecuali diganti dan diambil kembali dari luar angkasa tadi atau didatangkan dari planet lain.
b. Kehilangan air karena dibakar
Tumbuhan, hewan dan manusia bernafas dan memakai air pada tubuhnya yang dilakukan secara alami.
Tetapi berbeda lagi dengan manusia yang punya kebutuhan lain dan akhirnya menemukan sistem pembakaran.
Tumbuhan menghisap air dan mengubahnya menjadi oksigen. Saat oksigen banyak di udara manusia membakarnya dengan proses pembakaran.
Proses pembakaran oleh manusia ini terjadi secara tidak alami yang menghasilkan karbon.
Karbon adalah arang dan hanya bisa digunakan sebagai zat hara di tanah jika dalam bentuk padat.
Karbon yang masih di udara tetap berbentuk gas dan berbahaya bagi manusia dan hewan.
Saat oksigen dibakar oksigen tersebut tetap habis dan tumbuhan mengambil air lain di bumi untuk mengganti oksigen yang hilang di udara atmosfer.
Jika tumbuhan lambat maka lapisan ozon akan dikorbankan dan terpecah secara alami menjadi oksigen ( 1 zat ozon menjadi 2 zat oksigen ).
Proses hilangnya air ini terus berlangsung selama manusia membakar oksigen.
Atau lebih akrab disebut pemanasan global atau global warming.
Berikut peralatan yang berperan aktif dalam mengahbiskan persediaan air di bumi.
a. Mesin motor 4 tak
b. Mesin Mobil
c. Mesin Pesawat
d. Mesin Roket
Reference
- wikipedia
Revision
- 19th July 2020
Recommendation
- All Category
Tags
Environment