Gambar: Siswa Praktik Jurusan Tekhnik Kendaraan Ringan SMKN 2 Palembang
Sumber : SMK Negeri 2 Palembang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
Kelas/ Semester : XII/ Ganjil
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Materi Topik : Memelihara Sistem Suspensi
Pertemuan ke- : 1-6
Alokasi Waktu : 44 Jam Pelajaran (6x Pertemuan)
Kompetensi Inti
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual konseptual, procedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraandan peradaban, terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri dan mampu meleksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
Lingkungan hidup dan sumber daya alam sebagai anugrah Tuhan yang maha Esa harus dijaga keletarian dan kelangsungan hidupnya.
Pengembangan dan penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar harus selaras dan tidak merusak dan mencemari lingkungan, alam dan manusia
Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam menginterpretasikan pengertian perawatan berkala Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami filosofi sebuah perawatan dan perbaikan
Menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam mengikuti langkah-langkah perawatan sesuai dengan SOP
Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui kegiatan yang berhubungan dengan pemeriksaan, perawatan dan perbaikan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
3.2 Memahami sistem suspensi
4.2 Memelihara Sistem Suspensi
Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan pemberian fasilitas belajar belajar dan mengajar dengan pendekatan saintifik melalui tahapan:mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah data, dan mengomunikasikan, maka:
Melalui diskusi maka peserta didik memahami fungsi dan kegunaan sistem suspensi.
Melalui pengamatan maka peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam suspensi dan kompenen-komponennya.
Melalui diskusi maka peserta didik membuat kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan jenis-jenis suspensi kendaraan ringan.
Melalui eksperimen maka peserta didik menerapkan prosedur yang benar cara penanganan suspensi kendaraan ringan.
Materi Pembelajaran
Tentang Suspensi
Mengenal Pegas Kendaraan
Peredam Kejut
Pemeriksaan dan Pemeliharaan sistem Suspensi
Uraian Materi Ajar
Tentang Suspensi
Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda.
Sistem suspensi terpasang antara badan kendaraan dengan roda-roda. Sistem ini berfungsi untuk:
Menyerap getaran, goncangnan maupun kejutan pada kendaraan akibat permukaann jalan yang rusak (berlubang-lubang, miring, maupun bergelombang) dan tentunya akan melindungi penumpang maupun barang yang diangkutnya.
Menopang badan kendaraan di atas sumbu roda.
Menjaga keseimbangan geometris badan kendaraan terhadap roda-roda.
Menahan dan meneruskan gaya gesekan yang timbul dari pergesekan antara roda dan jalan sebagai akibat pengereman ke chasis dan badan kendaraan.
Sistem suspensi juga terdiri daeri beberapa komponen utama meliputi:
Pegas. Komponen ini berfungsi untuk menetralisir kejutan-kejutan dari permukaan jalan.
Peredam kejut (shock absorber). Komponen ini berfungsiuntuk meredam kejutan yang terjadi, dengan membatasi osilasi dari pegas kendaraan.
Stabilizer. Komponen ini berfungsi untuk mencegah goncangan yang terjadi kea rah sisi kendaraan.
Sistem linkage. Sitem ini berfungsi untuk mengontrol gerakan roda-roda baik kea rah sisi maupun depan.
Oskilasi Kendaraan
Oskilasi adalah gerakan ayunan yang berulang yang terjadi pada pegas. Hal ini disebabkan karena pegas terpasang di antara badan kendaraan dan roda-roda. Bagian kendaraan yang berada di atas dan ditopang oleh pegas disebut dengan sprung weight, sedangkan bagian yang terdapat di bawah pegas, seperti poros, roda-roda, serta komponen lain yang tidak ditopang pegas disebut unsprung weight. Jika berat sprung weight lebih besar daripada unsprung weight, maka kestabilan kendaraan menjadi lebih baik karena akan mengurangi terjadinya guncangan pada kendaraan. Sebaliknya, jika berat sprung weight lebih kecil daripada sprung weight, maka guncangan yang terjadi pada kendaraan akan semakin besar.
Unsprung Weight
Oskilasi Sprung Weight
Rolling. Pada saat kendaraan melalui permukaan jalan yang bergelombang, pegas di satu sisi mengerut dan di sisi lain mengembang. hal ini mengakibatkan kendaraan berguncang dalam arah lurus dari sisi ke sisi.
Pitching. Yaitu oskilasi naik-turun kendaraan antara bagian depan dan belakang. Hal ini berkaitan dengan titik berat kendaraan.
Yawing. Yaitu gerakan badan kendaraan dalam arah memanjang, ke kanan atau ke kiri dari titik tengah. Pada umumnya, yawing terjadi seiring terjadinya pitching.
Bouncing. Yaitu gerakan naik-turun badan kendaraan secara keseluruhan. hal ini terjadi ketika kendaraan dalam kecepatan tinggi melewati jalan yang bergelombang.
Oskilasi Unsprung Weight. Oskilasi unsprung weight adalah oskilasi yang terjadi pada komponen kendaraan yang terletak di bagian bawah suspensi atau yang tidak ditopang oleh pegas kendaraan.
Hopping. Yaitu gerakan oskilasi naik turun (bouncing) yang terjadi pada roda-roda akibat kendaraan yang melaju dengan kecepatan sedang atau cepat dan melewati jalan yang bergelombang.
Tramping. Yaitu gerakan oskilasi naik-turun yang terjadi pada sisi roda-roda dengan arah berlawanan. Contohnya, apabila roda sebelah kiri berguncang naik, maka roda sebelah kanan justru berguncang turun.
Wind-Up. Yaitu suatu kondisi di mana pegas daun melintir di skeliling poros akibat terjadinya momen pergerakan kendaraan.
Tipe-Tipe Sistem Suspensi
Suspensi tipe poros rigid
Berikut ini sifat-sifat suspensi poros rigid
Jumlah komponen sedikit
Baik untuk beban berat
Pengaruh terhadap kemiringan badan mobil sedikit terutama saat berbelok
Pengaruh kelurusan roda terhadap naik-turnnya roda kecil
Kenyamanan berkendara sedikit berkuran karena unsprung weightnya lebih besar
Lebih mudah mengalami getaran dan oskilasi
Jenis suspensi yang termasuk dalam tipe rigid yaitu:
Suspensi rigid tipe pegas daun
Suspensi tipe ini digunakan untuk kendaraan besar seperti truk dan bus dan juga untuk suspensi belakang kendaraan komersial. Pegas daun sekaligus berfungsi sebagai linkage untuk menempatkan poros roda tanpa terpisah. Bentuknya kokoh dan sederhana. Kelemahannya adalah as atau poros didukung langsung oleh pegas-pegas daun yang menyebabkan kekurangnyamanan pengendara, ditambah lagi bunyi yang disebabkan oleh pegas daun dan gerakan wind-up saat terjadi pengereman membuat bagian depan lebih rendah daripada bagian belakang kendaraan.
Suspensi rigid tipe leading arm dengan lateral rod
Pada tipe ini pegas daun digantikan oleh leading arm dengan lateral rod. Leading arm yang lebih kaku menyebabkan terjadinya wind-up lebih kecil. Bagian depan Toyota Land Cruiser menggunakan tipe ini.
Suspensi rigid tipe trailing arm dengan lateral rod
Sifat suspensi ini hampir sama dengan jenis leading arm dengan lateral rod. Digunakan pada bagian belakang kendaraan Toyota Land Cruiser.
Suspensi rigid tipe trailing arm dengan twist beam
Suspensi rigid tipe 4-link
Suspensi ini adalah suspensi belakang yang memberikan kenyamanan dengan pegasnya yang lembut dan axle ditahan oleh linkage pada posisinya. Sifat-sifat suspensi 4 link:
Nyaman karena pegasnya yang lembut
Mengurangi kecenderungan badan mobil bergerak ke belakang saat pengereman, rear dan squat tidak akan menukik ke belakang
Gesekan pada suspensi lebih kecil karena menggunakan pegas koil.
Ruang bagasi lebih luas karena penggunaan linkage di depan poros.
Suspensi Tipe Independen
Sifat-sifatnya adalah:
Unsprung weight dapat dibuat lebih rendah sehingga cengkeraman roda-roda pada jalan lebih kuat.
Karena pegas-pegas berfungsi menopang bodi, maka dibutuhkan linkage.
Posisi engine mounting pada jenis suspensi ini dapat dibuat lebih rendah sehingga titik berat kendaraan akan lebih rendah dan akan mampu menjaga kestabilan.
Dengan adanya linkage, maka konstruksinya menjadi lebih rumit
Tread dan wheel aligment akan berubah-ubah dengan bergeraknya roda-roda secara sendiri sendiri
Jenis-jenis suspensi tipe independen:
Suspensi tipe machperson strut
Suspensi ini digunakan untuk roda depan mobil-mobil kecil dan sedang. Selain itu, suspensi ini juga digunakan untuk roda belakan g mobil yang memiliki engine di depan dan kemudi di depan. Sifat-sifatnya:
Konstruksinya sederhana
Komponen suspensi sedikit sehingga unsprung weight-nya menjadi ringan.
Ruang Engine lebih luas.
Jarak titik penyangga suspensi lebih lebar, sehingga kurang mempengaruhi gerak caste, camber, maupun kingpin inclination dan hanya perlu penyetelan toe-in dan toe-out saja.
Suspensi tipe double wishbone
Suspensi jenis ini banyak digunakan pada bagian depan kendaraan truk kecil dan kendaraan-kendaraan penumpang. Sifat-sifatnya:
Nyaman untuk membelok atau melalui jalan yang tidak rata (memiliki tonjolan) dengan mengatur panjang sudut arm.
Posisi arm mempengaruhi gerak roda kemudi.
Menambah cengkeraman ban terhadap jalan.
Pemasangan upper dan lower arm secara sejajar dan sama panjang menyebabkan roda-roda tidak miring pada waktu naik ataupun turun.
Upper arm dan lower arm yang sejajar juga akan merubah tread dan menyebabkan belokan roda tidak lembut dan ban akan cepat aus. Sebaiknya, upper dan lower arm diset tidak sejajar, sehingga tread tidak berubah dan kemampuan membeloknya menjadi lebih baik.
Suspensi tipe semitrailing arm
Suspensi ini adalah model suspensi belakang beberapa mobil. Turun naiknya roda pada kondisi jalan yang tidak rata sangat mempengaruhi besarnya toe-in dan sudut camber. Untuk kenyamanan pengendara, pengendalian kemudi dapat dilakukan dengan cara mengatur panjang arm melalui pengesetan sudut pemasangan armnya dan sudut axis sway.
Mengenal Pegas
Pegas adalah komponen pada sistem suspensi yang menyerap goncangan kendaraan yang disebabkan oleh jalan yang rusak ataupun bergelombang.
Sifat-sifat Pegas
Sifat elastis
Sifat elastis dapat digambarkan dengan sebuah bola karet yang dikenai sebuah beban. Jika dikenai Beban atau tekanan, bola karet tersebut akan mengalami perubahan bentuk (deformasi, stress) dan akan kembali pada bentuk semula bila tekanan atau beban dihilangkan.
Sifat elastis pada pegas kendaraan diwujudkan dengan cara membengkok (pada pegas daun) atau memuntir (pada pegas spiral atau pegas batang torsi). Dalam keadaan membengkok atau memuntir, pegas sekaligus menyimpan energi (disebut energi potensial pegas). Energi tersebut akan keluar (berubah menjadi energi dalam bentuk lain) apabila pegas kembali pada keadaan semula.
Sifat konstan
Pegas selalu mengalami perubahan panjang sebanding dengan beban yang diterima pegas. Sifat ini disebut sebagai sifat konstan. Konstanta pegas adalah besar beban yang diberikan pada pegas (F) dibagi dengan deflexsi x. Rumus Konstanta pegas adalah sebagai berikut.
k=F/x
Di mana: F adalah berat beban dalam newton (N)
x defleksi dalam meter (m)
k adalah konstanta pegas dalam N/m
Konstanta pegas sangat bergantung pada beban yang diberikan. Pegas dikatan lembut manakala defleksinya besar atau konstantanya kecil. Sebaliknya, pegas dikatakan kerass apabila konstantanya besar atau defleksinya kecil.
Sifat ayun (Oskilasi)
Apabila pegas diberikan beban kejut (misalnya mobil yang melintasi polisi tidur), maka pegas mobil tersebut akan tertekan dan mengerut, sehingga panjangnya berkurang. Dalam keadaan ini, dikatakan pegas menyimpan energi (energi potensial pegas). Setelah pegas terlepas dari beban, energi yang tersimpan tersebut akan keluar sehingga pegas akan memanjang bahkan bisa melebihi panjang ukuran standarnya. Oleh berat badan kendaraan yang di atasnya, pegas akan kembali tertekan sehingga terjadi gerakan ayunan yang berulang-ulang hingga energi potensial pegas habis (sebenarnya energi tidak habis namun berubah menjadi bentuk energi lain). Gerakan pegas tersebut akan benar-benar membuat tidak nyaman penumpang.
Macam-Macam Pegas
Pegas daun (leaf spring)
Pegas daun terbuat dari bilah-bilah baja yng berbentuk lembaran daun dan diikat menjadi stu unit. Pegas-pegas ini panjangnya berbeda-beda, mulai dari yang terpendek sampai yang terpanjang, hal ini dimaksudkan agar unit pegas tersebut selain memunyai sifat pegas juga memiliki kekuatan dukung. Bagian tengah unit pegas ini diikat dengan menggunakan baut atau paku keling dan diberi klem pada bagian ujung-ujungnya. Pada ujung-ujung pegas yang terpanjang terletak mata pegas yang digunakan sebagai pengikat pegas terhadap chasis atau rangka pada structural member seperti pada side member.
Pada umumnya, pegas daun yang terpanjang adalah yang terlembut yang dipasang pada bagian paling atas. Selain itu, jumlah pegas yang sangat mempengaruhi kekerasan pegas dan tentu saja sangat mempengaruhi kenikmatan berkendara.
Dari gambar terlihat bahwa seluruh pegas daun bentuknya melengkung dan biasanya disebut nip. Karena perbedaan panjang masing-masing pegas daun, terjadi perbedaan pada nip pegas daun tersebut. Nip pegas daun yang pendek lebih besar daripada yang panjang dan bila baut yang terletak di tengah dikeraskan akan membuat unit pegas cenderung lurus. Berikut adalah beberapa fungsi nip.
Untuk kelenturan pegas.
Bisa meredam oskilasi.
Mencegah terjadinya rebound.
Mencegah timbulnya kiotoran di antara pegas.
Selain kelebihan dan manfaatnya, nip juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu timbulnya bunyi akibat gesekan di antara permukaan pegas. Untuk menghindari hal tersebut dipasanglah pad di antara pegas-pegas tersebut.
Kendaraan-kendaraan yang mempunyai fluktuasi sangat besar, seperti truk atau bus-bus besar, biasanya pada bagian atas pegas utama ini ditambahkan pegas lain yang disebut dengan pegas pembantu. Pegas pembantu ini hanya bekerja jika beban yang terjadi melebihi batas tertentu. Sifat-sifat pegas pembantu, yaitu:
Karena sifatnya yang rigid dan memegang poros dengan posisi yang baik, maka pada pegas ini tidak diperlukan linkage.
Menghilangkn oskilasi yang terjadi melalui pergesekan antara pegas itu sendiri.
Mampu memikul beban yang berat.
Pegas Spiral (coil)
Pegas spiral dibuat dari batang baja khusus yang dibentuk melengkung berputar seperti spiral.
Pembebanan pada pegas spiral ini akan menyebabkan seluruh batang terpuntir dan pada saat itulah energi potensial tersimpan.
Sifat-sifat pegas pegas spiral antara lain.
Tingkat penyerapan energi per unitnya lebih besar daripada pegas daun.
Dapat dibuat lebih lembut dengan variasi bentuk dan luas penampang batang bajanya.
Tidak terjadi gesekan.
Tidak ada control oskilasi akibat gesekan.
Tidak ada penahanan gaya lateral sehingga diperlukan mekanisme linkage untuk menopang poros.
Unutk menghilangkan oskilasi diperlukan peralatan, lain misalnya shock absorber atau peredam kejut.
Pegas batang torsi
Pegas batang torsi terbuat dari batang baja dengan spesifikasi elastisitas punter. Biasanya digunakan untuk menahan beban puntiran. Pada ujung yang satu ditanam pada chasis dan ujung lainnya pada komponen yang menerima beban punter tersebut. Beban puntiran bekerja pada ujung pegas melalui tuas.
Sifat-sifat pegas batang torsi, yaitu:
Tingkat penyerapan energinya lebih besar daripada pegas jenis lain.
Susunan sitem suspensinya menjadi lebih sederhana.
Penggunaan pegas ini menyebabkan suspensi dapat dibuat lebih ringan.
Tidak dapat meredam oskilasi.
Dibutuhkan peralatan lain untuk meredam oskilasi (shock absorber).
Pegas Karet
Pegas karet, sesuai namanya terbuat dari karet keras dan kenyal. Pegas ini hanya digunakan untuk beban yang tidak berat, seperti bushing, spacer, bantalan, stopper, dan penyangga untuk suspensi. Sifat-sifat pegas karet yaitu dapat menyerap oskilasi yang ditimbulkan melalui gesekan pada saat berubah bentuk akibat adanya gaya dari luar. Keuntungan pegas ini yaitu:
Dapat dibentuk sesuai keinginan.
Tidak berisik.
Tidak membutuhkan pelumasan.
Pegas Udara
Pegas udara, seperti halnya pegas-pegas lain, juga mempunyai sifat elastisitassaat mengalami kompresi, sifat-sifat pegas udara adalah sebagai berikut.
sifat elastisitasnya sangat lembut.
konstanta pegas dapat diatur sesuai beban yang diberikan. pengaturan ini dilakukan dengan penambahan udara.
tidak mempengaruhi tinggi atau rendahnya ruang pegas.
sifat kelembutannyaa akan menambah kenikmatan berkendara.
diperlukan pengontrol tekanan udara (kompresor).
sifat suspensi sangat kompleks.
Peredam Kejut
Dalam penggunaannya pada kendaraan, pegas menyebabkan timbulnya ayunan (oskilasi). Hal ini membuat pengemudi ataupun penumpang merasa tidak nyaman. Untuk itu, diperlukan alat yang mampu mengurangi dan bahkan meredam sifat ayunan pegas tersebut. Alat ini adalah peredam kejut atau shock absorber. Peredam kejut dipasang pada atau bersebelahan dengan pegas sedemikian rupa sehingga oskilasi pada pegas dapat segera diredam. Peredam kejut juga mempunyai fingsi lain, yaitu mampu meberikan daya cengkeram pada ban ke permukaan jalan sehingga meningkatkan kestabilan pada sistem kemudi kendaraan .
Prinsip Kerja dan Tipe Peredam Kejut
Peredam kejut tipe teleskopik bekerja meredam tekanan yang timbul dengan cara menahan tekanan tersebut melalui fluida dengan mengalirkannya melalui celah yang sempit (orifice) saat piston bergerak naik atau turun.
Fluida masuk melalui lubang orifice
siklus kompresi dari peredam kejut
Kemampuan Redam
Kemampuan redam (damping force) adalah kemampuan peredam kejut untuk meredam terjadinya oskilasi pada kendaraan. Makin besar kemampuan redam peredam kejut, makin cepat pula hilangnya oskilasi yang terjdi pada kendaraan. Kemampuan redam juga sangat bergantung dari kecepatan gerak piston.
Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan saintifik (scientific).
Strategi Pembelajaran : Kooperatif
Model Pembelajaran : Problem Based Instructions (PBI)
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, pengamatan dan penugasan
Alat / Media / Sumber Pembelajaran
Alat/ Media
LCD proyektor
Lembar kerja / worksheet.
Lembar penilaian
Sistem Suspensi (stand praga)
Kunci Set
Sumber Pembelajaran
Modul Pemeriksaan dan Pemeliharaan/ Servis Sistem Suspensi
Buku Pemeriksaan dan Pemeliharaan/ Servis Sistem Suspensi
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 dan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
4. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari 15 menit
Kegiatan Inti a. Mengamati
1. Siswa melakukan pengamatan stand praga suspensi serta pemaparan yang disertai gambar asli sistem suspensi
2. Siswa diarahkan untuk mempelajari materi tersebut.
b. Menanya
Siswa diarahkan untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui dari materi yang ditayangkan atau dipaparkan.
c. Megeksplorasi
Siswa mendiskusikan tentang suspensi dan jenis-jenisnya
d. Mengasosiasi
Siswa mencoba membuat ulasan tentang suspensi
e. Mengkomunikasikan
Siswa melakukan pengamatan suspensi dan hasilnya dikomunikasikan kepada guru. 370 menit
Penutup 1. Guru memberikan beberapa soal sebagai tugas / PR
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk tetap belajar 15 menit
Pertemuan Ke-3 dan 4
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
4. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari 15 menit
Kegiatan Inti a. Mengamati
1. Siswa melakukan pengamatan stand praga dan paparan yang disertai gambar asli komponen pegas
2. Siswa diarahkan untuk mempelajari materi tersebut.
b. Menanya
Siswa diarahkan untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui dari materi yang ditayangkan atau dipaparkan.
c. Megeksplorasi
Siswa mendiskusikan tentang pegas, fungsi-fungsi dan jenis-jenisnya
d. Mengasosiasi
Siswa mencoba membuat ulasan pegas
e. Mengkomunikasikan
Siswa melakukan simulasi penggunaan pegas pada kendaraan dan dikomunikasikan kepada guru. 370 menit
Penutup 1. Guru memberikan beberapa soal sebagai tugas / PR
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk tetap belajar menit
Pertemuan ke-5
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
4. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari 15 menit
Kegiatan Inti a. Mengamati
1. Siswa melakukan pengamatan stand praga dan paparan yang disertai gambar asli peredam kejut
2. Siswa diarahkan untuk mempelajari materi tersebut.
b. Menanya
Siswa diarahkan untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui dari materi yang ditayangkan atau dipaparkan.
c. Megeksplorasi
Siswa mendiskusikan tentang peredam kejut sebagai salah satu komponen dari sistem suspensi
d. Mengasosiasi
Siswa mencoba membuat ulasan tentang peredam kejut
e. Mengkomunikasikan
Siswa melakukan pengukuran dan hasil pembacaan dikomunikasikan kepada guru. 370 menit
Penutup 1. Guru memberikan beberapa soal sebagai tugas / PR
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk tetap belajar menit
Pertemuan ke-6
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
4. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajari 15 menit
Kegiatan Inti a. Mengamati
1. Siswa melakukan pengamatan dari paparan disertai contoh gambar langkah-langkah pemeriksaan dan pemeliharaan sistem suspensi sesuai SOP
2. Siswa diarahkan untuk mempelajari materi tersebut.
b. Menanya
Siswa diarahkan untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui dari materi yang ditayangkan atau dipaparkan.
c. Megeksplorasi
Siswa mendiskusikan tentang pemeriksaan dan pemeliharan sistem suspensi kendaraan
d. Mengasosiasi
Siswa mencoba membuat ulasan tentang pemeliharaan sistem supensi
e. Mengkomunikasikan
Siswa melakukan pemeliharaan sesuai dengan instruksi dan hasil yang diperoleh dikomunikasikan kepada guru. 370 menit
Penutup 1. Guru memberikan beberapa soal sebagai tugas / PR
2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk tetap belajar menit
Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian : Tugas, portofolio, Observasi, dan Tes.
2. Prosedur Penilaian :
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
Terlibat aktif dalam pembelajaran dasar-dasar listrik
Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. Pengamatan Selama pembelajaran dan saat diskusi
2. Pengetahuan
Menjelaskan kembali dasar-dasar listrik
Menerapkan dasar listrik
Pengamatan dan tes
Penyelesaian tugas individu dan kelompok
3.
Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan dasar listrik
Pengamatan
Penyelesaian tugas (baik individu maupun kelompok) dan saat diskusi
Instrumen Penilaian Hasil Belajar
Tes Tertulis :
No Soal Uraian Jawaban Skor maks Skor siswa
1 Apakah yang dimaksud dengan arus Suspensi ? berikan contoh ! 5
2 Sebutkan contoh Suspensi ? 5
3 Apa yang dimaksud dengan Pegas dan sebutkan macamnya! 5
4 Jelaskan perbedaan pegas udara dan peredam kejut dan jelaskan fungsi masing-masing komponen tersebut? 5
5 Sebutkan langkah-langkah pemeriksaan dan pemeliharaan sistem suspensi ! 5
Jumlah Skor Maksimal 25
Palembang, Juli ......
Mengetahui Guru Mata Pelajaran,
Waka Kurikulum
..........
Tim Guru
Diketahui Oleh:
Kepala Sekolah
...........