Inilah pertanyan yang sering muncul di tahun baru. Semua media ikut memeriahlan tahun baru.
Apalagi jika liburnya panjang sampai berminggu-minggu. Disamping masih dalam kondisi korona seperti saat ini.
Bijakkah kita saat ikut ambil bagian dalam fenomena tahun baru saat ini?
Tetapi alangkah baiknya kita sebagai muslim dan pemuda-pemudi yang berilmu melakukan aktivitas yang bermanfaat dan berguna sebab momen tahun baru ini akan berlalu tanpa kita sadari.
Entah apa yang kita kerjakan tahun lalu sampai-sampai semua itu tidak ada kesannya sama sekali.
Entah apa yang kita kerjakan tahun lalu sampai-sampai semua itu tidak ada kesannya sama sekali.
Bahkan tidak jarang kita merasa seakan baru sekejap saja kita melihat kembang api tahun baru yang ternyata hal itu sudah lama berlalu.
Mungkin hal ini tidaklah terlalu penting untuk diinformasikan sebab kebanyakan orang senang berpesta ria di malam tahun baru.
Terus bagaimana sikap kita menghadapi gelombang tahun baru ini?
Kebiasaan Menyambut Tahun Baru
Dari kebiasaan pelajar biasanya ada kegiatannya seperti:
- Beli kembang api terus dibakar
- Beli terompet ditiup tiup terus dibuang
- Beli jagung dibakar terus bergadang
- Mabar atau main game bersama
- Nobar atau nonton bersama
- Kumpul bareng bikin acara
Semua itu sepertinya positif-positif saja tetapi mengarah negatif saat menjelang waktu jam pergantian tahun tiba dan setelahnya.
Khususnya bagi anak perempuan, yang sepertinya belum mendapat nasehat dari orang tua dan guru.
Resiko untuk anak perempuan saat tahun baru sangat banyak, sayangnya beberapa orang tua masih belum tegas mencegah anak-anaknya.
Malahan kalau anaknya tidak ikut tahun baruan atau acara yang tidak manfaat itu ya orang tuanya menjadi kurang maklum,
ada juga orang tua yang senang sekali ketika anak perempuannya punya pacar kekasih hati yang jemput ke rumah dan tidak pulang sampai pagi.
Sayang sang anak juga menyiapkan beribu alasan ke orang tua agar bisa pergi keluar pada malam tahun baru.
Tidak jarang, jika tidak di perbolehkan maka anak tersebutpun kurang menerima lalu mogok makan dan lainnya.
Padahal apabila anak perempuan itu kenapa-kenapa kan rugi.
Demi malu sama teman, takut tidak akrab temannya dan mengejar gaul-gaulan serta kesenangan pesta kembang api, bakar jagung, dan hal lainnya maka anak-anak dan remaja menjadi terpengaruh mengikuti budi pekerti kurang manfaat sampai dia menjadi dewasa.
Kalaupun juga rusaknya pribadi, sifat, dan tingkah laku karena terjadi sesuatu hal di malam tahun baru maka celakalah anak tersebut.
Ruginya sang anak dan orang tua dunia akhirat.
Tidak Mendukung dan Mengikuti Pesta Tahun Baru
Oleh sebab itu, berikut ini alasan untuk tidak mengikuti kegiatan tahun baru walaupun kemeriahan itu memukau untukmu:
- Maksiat berkover tren tersebar luar biasa di malam tahun baru di kota di pelosok atau desa sama. Berbahaya sekali bagi anak-anak muda yang masih labil dan galau yang mudah terjerumus dan tertipu serta terbawa arus situasi malam tahun baru.
- Kegiatan rutin yang bahkan pemerintahpun mendukung perayaan tahun baru yang biasanya terdapat kembang api yang memakan biaya sampai milyaran yang pastinya mubazir. Dan nantinya ada juga acara-acara di Televisi yang mengagungkan tahun baru yang uangnya tentu saja dari para sponsor seperti badan usaha pemerintah dan lainnya. Daripada mengikuti lebih baik tidur.
- Perayaan tahun baru bukanlah sesuatu yang wajib peringati oleh muslim walaupun meriah karena tahun baru disemboyankan dengan perayaan natal yang berarti kita yang merayakan juga mengakui agama dan tuhan umat kristiani dan otomatis secara hukum Islam kita menjadi murtad (keluar dari agama Islam) tanpa disadari. Jika belum mengetahui tidak apa. TETAPI setelah membaca ini maka hukum tersebut berlaku.
- Media, lingkungan dan pemerintah memeriahkan dan mendukung perayaan tahun baru padahal hal ini menyebabkan moral generasi muda merosot tajam.
Tugas kita sebagai warga negara Indonesia yang baik:
- Tidak mengikuti perayaan pada malam tahun baru untuk menyalakan kembang api, menonton konser musik, dan acara kurang manfaat lainnya.
- Istirahat di rumah persiapkan tugas dan prekerjaan yang belum selesai.
- Memberikan pengertian dan pemahaman kepada anak-anak untuk tidak keluar rumah demi kegiatan malam tahun baru walaupun diwajibkan oleh SEKOLAH
- Lakukan kegiatan bermanfaat dan tidak terpengaruh gelombang tahun baru hingga suasananya mereda
Mungkin itu saja untuk sekarang. Silahkan dipikirkan dan difahami demi kebaikan kita bersama.
Pilihlah hal yang manfaat. Mari berbenah dari perayaan tahun baru yang sudah bertahun-tahun ini kita jalani.
Kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita siapa lagi.
Kalau tidak sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita siapa lagi.