Air Bumi Bisa Habis

Air (H2O) adalah senyawa anorganik polar yang pada suhu ruangan merupakan cairan tanpa rasa dan tidak berbau, hampir tidak berwarna dengan sedikit warna biru. (Wikipedia)

anorganik    = yang berasal dari mineral (tidak dapat diperbaharui)
organik        = yang berasal dari makhluk hidup (dapat diperbaharui)

Air jumlahnya memang terbatas. Walaupun kelihatannnya tidak pernah habis di lautan.

Tetapi inilah fakta yang tidak banyak KITA bahas di media dan sistem pendidikan seluruh dunia yaitu AIR BISA HABIS.

Penyebabnya adalah karena kepentingan kehidupan manusia zaman ini.


FAKTA

Saat jumlah air di bumi berkurang karena pemanasan global (proses pemanasan dan naiknnya suhu yang terjadi di seluruh bagian dunia) maka secara teratur lapisan es bumi yang salah satunya berada di antartika secara otomatis akan dicairkan.

Hal ini adalah suatu proses menormalkan suhu lingkungan hidup bumi serta mengganti air yang beredar dan hilang karena penguapan dan faktor lain di lapisan permukaan bumi.

(contoh : kegiatan pembakaran / pemanasan / pemanfaatan perubahan oksigen menjadi karbon oleh manusia). 

Banyak dari kegiatan tekhnologi, dan proses industri oleh manusia, telah berlangsung lama dalam mengurangi jumlah air.

Hal ini terjadi secara global dan terus-menerus di bumi hingga detik ini.

Air yang hilang dalam proses tersebut tidak bisa diganti oleh siapapun karena air adalah anorganik .

Siklus penggunaan air adalah menjadi oksigen oleh bantuan tumbuhan yang selanjutnya murni dipakai secara organik oleh manusia, tumbuhan dan hewan di dalam atmosfer bumi.

Setelah menjadi sisa pernafasan manusia dan hewan maka oksigen telah menjadi karbon tetapi dapat diolah lagi menjadi air dalam proses yang alami.

Tetapi jika oksigen terbakar secara anorganik dan menjadi karbon (sisa) dalam beberapa rangkaian proses non-biologi oleh tangan manusia maka hal ini menjadi masalah yang serius apalagi jika terjadi dalam waktu yang lama.

Berikut contoh hasil usaha manusia yang menghilangkan sejumlah air atau lebih tepatnya menghabiskan oksigen, diantaranya:
  • mesin kendaraan berbahan bakar ( minyak, gas, dan sejenis)
  • pembakaran mesin roket
  • pembakaran oksigen cair pesawat  luar angkasa
  • pembakaran mesin jet pesawat terbang
  • menyalakan api kompor gas
  • menyalakan api kompor minyak
  • menyalakan api berbahan bakar benda lainnya
  • menyalakan api lilin, kembang api, api unggun, dan  kebutuhan harian lainnya

Semakin sering kita membakar oksigen dengan cara ini dengan bahan bakar minyak atau bahan yang dibakar lainnya, semakin banyak pula oksigen yang dihabiskan dan otomatis berkuranglah jumlah air yang ada dan secara perlahan akan dihabiskan di muka bumi.

Hal ini didukung juga karena pengetahuan kita bahwa bumi terdiri dari lebih dari 60% air hingga kita sekarang santai saja mengenai habisnya sumber daya alam air ini. 

Kita tidak sadar bahwa setelah terjadi penemuan-penemuan dan pemanfaatan bahan bakar fossil, mesin, dan tekhnologi terkait, kita semua dan pendahulu kita sebenarnya telah membakar (menghabiskan) air di permukaan bumi secara terus menerus hingga hari ini.

 

Sahabat khazanah sekalian, selama lapisan es di antartika dan wilayah lain belum habis, selama itu pula kebanyakan penduduk dunia tidak sadar bahwa gaya hidup dan tekhnologi yang dipakai saat ini sangat BOROS energi dan sumber daya alam AIR Bumi yang kita semua sama-sama tahu jumlahnya SEMAKIN berkurang dan akan menjadi TERBATAS dimasa depan.


Selain hal itu, kita juga mengorbankan sumber daya alam anorganik lainnya yang massive yang tidak bisa diproduksi kembali kecuali mencari sumber daya lain di luar planet bumi.

Hilangnya sejumlah air seperti ini secara terus menerus akan memyebabkan gagalnya keberlangsungan rantai kehidupan semua makhluk hidup di bumi dan pada akhirnya mengancam siklus kehidupan manusia seperti yang terjadi saat ini.

Keberlangsungan kehidupan di bumi mutlak terjadi melalui hubungan dan ketergantungannya dengan senyawa air (h2o) dalam  melewati proses-proses SECARA BIOLOGI dalam rangkaian perkembangan kehidupan seluruh jenis organisme / makhluk hidup yang ada. 


Perkembang biakan organisme-organisme tersebut terjadi secara berulang-ulang selama media dan senyawa air tersedia dilapisan bumi.

Kadar atau jumlah air menentukan jumlah organisme yang hidup dan berkembang di suatu ekosistem alam. 

Walaupun sepertinya oksigen tersebar luas di atmosfer, nyatanya hal ini tidak mengurangi jumlahnya karena hanya beredar dalam pada ruang lingkup planet bumi.

Bahkan Atmosfer Buatan seperti yang diterapkan di Luar Angkasa membutuhkan jumlah akhir yang besar untuk dapat beroperasi.


Tanpa terkecuali ekosistem skala planet yang salah satunya kita tahu saat ini sedang berlangsung di bumi.

Jadi. Tolonglah.
BERHENTI MENGHABISKAN AIR BUMI.
USAHAKANLAH IDE BARU UNTUK TEKHNOLOGI DAN GAYA HIDUP KITA MULAI HARI INI.

Level Up 
Intelligent +1

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.